Berbagai Perbedaan Kelas Internasional dengan Kuliah Reguler
Bagi para lulusan SMA/sederajat, universitas-universitas di Indonesia tidak hanya membuka kelas S1 Reguler. Banyak perguruan tinggi yang menawarkan program-program lainnya seperti Sekolah Vokasi dan Kelas Internasional.
Berbeda dengan Sekolah Vokasi yang program pendidikannya yaitu D1, D3, atau D4, Kelas Reguler dan Kelas Internasional merupakan pendidikan Sarjana atau S1. Meskipun keduanya menawarkan tingkatan pendidikan yang sama, namun terdapat perbedaan yang mencolok sehingga kelas-kelas tersebut diadakan secara terpisah.
Memilih antara S1 Reguler atau S1 Kelas Internasional sebenarnya tidak terlalu susah. Sejak awal proses seleksi pun, keduanya sudah berbeda. Perbedaan lebih lengkapnya bisa disimak di bawah ini.
Jalur Masuk
Perbedaan pertama dari kelas S1 Reguler dan S1 Internasional yaitu jalur masuk mahasiswa barunya. Di Perguruan Tinggi Negeri atau PTN, calon mahasiswa S1 Reguler akan diseleksi melalui beberapa jalur yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi mandiri dari masing-masing kampus. Sedangkan di Perguruan Tinggi Swasta jalur masuknya disesuaikan dengan kebijakan sendiri.
Berbeda dengan proses seleksi S1 Reguler, penerimaan mahasiswa baru S1 Kelas Internasional dilakukan langsung oleh universitas. Hal ini berarti, tidak ada seleksi serentak yang dilaksanakan secara nasional.
Selain itu, proses penerimaan secara nasional S1 Reguler di PTN jadwalnya mengikuti dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Sedangkan S1 Kelas Internasional berbeda-beda tergantung universitasnya. Sebagai contoh, pendaftaran International Undergraduate Program (IUP) UGM dilakukan dalam 3 gelombang yang jadwalnya ditentukan langsung oleh pihak kampus.
Materi Seleksi
Salah satu yang mempengaruhi perbedaan jadwal dan jalur seleksi S1 Reguler dan Kelas Internasional yaitu materi yang diujikan. Pada seleksi Program Reguler, materi tes berupa Tes Potensi Skolastik, Tes Potensi Akademik, dan tes lain bergantung pada jurusan yang dipilih.
Pada seleksi mahasiswa baru S1 Kelas Internasional, persyaratan awal pun sudah berbeda. Pendaftar diharuskan untuk memiliki sertifikat bahasa Inggris dengan skor minimal setara 500 TOEFL ITP atau lebih.
Kemudian, proses seleksi juga akan dilakukan melalui beberapa tahapan. Selain tes tertulis, calon mahasiswa Kelas Internasional juga melakukan tes berupa wawancara. Setelah dinyatakan lolos seluruh rangkaian seleksi, barulah pendaftar bisa menjadi mahasiswa Kelas Internasional di universitas yang dipilih.
Biaya Kuliah
Setelah dinyatakan lulus seleksi, mahasiswa akan diberi tahu mengenai besaran biaya perkuliahan yang perlu ditanggung. Bagi mahasiswa S1 Reguler di PTN, biaya kuliah ditentukan melalui sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang terbagi menjadi beberapa golongan. Besarannya tergantung pada masing-masing kampus dan jurusan.
Apabila dibandingkan dengan S1 Reguler, biaya kuliah untuk mahasiswa Kelas Internasional jauh lebih besar dan tidak menggunakan sistem UKT. Sebagai contoh, di Kelas Khusus Internasional (KKI) Kedokteran Universitas Indonesia, mahasiswa perlu membayar biaya masuk sebesar Rp100.000.000,00 dan uang kuliah setiap semester yaitu Rp46.000.000,00.
Selain biaya kuliah per semester di Indonesia, mahasiswa Kelas Internasional juga perlu membayar uang kuliah lain apabila melakukan studi ke luar negeri. Besarannya pun berbeda-beda tergantung pada universitas yang dituju.
International Exposure
Mahasiswa yang tergabung dalam program Kelas Internasional diharuskan untuk memiliki international exposure. Hal ini didapatkan melalui berbagai macam kegiatan seperti pertukaran pelajar, short course, magang, dan lain-lain.
Selain itu, mahasiswa juga bisa memilih untuk mengikuti program perkuliahan di universitas rekanan. Perkuliahannya dibagai menjadi beberapa semester awal di Indonesia dan sisanya di luar negeri. Mahasiswa yang mengambil program ini akan memiliki kesempatan untuk mendapat dua gelar ketika dinyatakan lulus, satu dari universitas di Indonesia dan satu lagi dari kampus mitra.
Bagi mahasiswa S1 Reguler, tidak diwajibkan untuk memiliki international exposure. Walaupun begitu, bagi yang berkeinginan untuk melakukannya tetap diperbolehkan tergantung dari kesediaan program serta kebijakan program studi masing-masing.
Proses Perkuliahan
Perbedaan terakhir dari program S1 Reguler dan S1 Kelas Internasional terletak pada proses belajar-mengajarnya. Pada Kelas Reguler, bahasa utama yang digunakan yaitu bahasa Indonesia dan sedikit bahasa Inggris. Sedangkan di Kelas Internasional justru sebaliknya, yaitu lebih banyak menggunakan bahasa Inggris.
Penggunaan bahasa yang berbeda ini digunakan untuk menunjang aktivitas perkuliahan. Di Kelas Internasional, bisa juga terdapat mahasiswa atau pengajar yang berasal dari luar negeri. Hal ini menjadikan penggunaan bahasa Indonesia menjadi tidak efektif.
Salah satu universitas di Indonesia yang membuka program internasional yaitu Universitas Airlangga (UNAIR). Simak informasi pendaftarannya di sini.