Kedokteran UNPAD: Sejarah, Kurikulum, dan Prospek Kerja
Salah satu program studi kedokteran terbaik di Indonesia berada di Universitas Padjajaran atu UNPAD. Di sini, Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) tergabung dalam Fakultas Kedokteran atau FK UNPAD.
Mahasiswa kedokteran UNPAD dididik untuk menjadi calon dokter yang berkarakter, beriman, dan beriman kepada Tuhan YME. Selain itu, nilai karakter lainnya berupa menjunjung tinggi moralitas, bertanggung jawab sosial, serta berkomitmen untuk menyehatkan kehidupan.
Apabila kamu ingin menjadi bagian dari UNPAD dan lulus menjadi dokter, simak artikel Kedokteran UNPAD: Sejarah, Kurikulum, dan Prospek Kerja ini!
Berdirinya Fakultas Kedokteran UNPAD
Terbentuknya Fakultas Kedokteran UNPAD dimulai saat Kongres IDI tahun 1953 di Surabaya. Saat itu, Menteri Kesehatan RI, dr. Lie Kiat Teng menyampaikan tentang masalah kesehatan nasional yang penanggulangannya memerlukan tenaga medis dalam jumlah besar. Gagasan tersebut kemudian terjawab dengan dibentuknya Yayasan Fakultas Kedokteran Bandung di tahun 1956.
Pendirian Fakultas Kedokteran didukung oleh pemerintah, tokoh masyarakat, dan juga RS Ranca Badak (saat itu RS Hasan Sadikin). Tidak hanya itu, staf pengajar dari Fakultas Teknik UI (saat ini ITB) juga menyampaikan dukungannya.
Fakultas Kedokteran UNPAD resmi berdiri pada tanggal 11 September 1957. Saat itu, staf pengajarnya hanya berjumlah 26 orang yang berasal dari RS Ranca Badak. Mahasiswanya sendiri sebanyak 65 orang di angkatan pertama dan 199 di tahun kedua. Pendaftaran mahasiswa FK UNPAD kala itu dilakukan di sebuah bioskop di Jalan Merdeka dan tanpa tes.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan tidak hanya terjadi pada fakultasnya, melainkan juga studi atau kurikulumnya. Saat ini, proses pembelajaran di FK UNPAD dilaksanakan dengan metode competency-based training yang meliputi kompetensi klinik dan manajemen kesehatan masyarakat.
Kurikulum Pembelajaran
Mahasiswa kedokteran UNPAD memiliki beban studi sebanyak 144 SKS termasuk KKNM-PMD. Jumlah kredit tersebut harus dipenuhi dalam waktu 7 – 14 semester dan apabila melebihi waktu akan dilakukan pemutusan hubungan studi.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang digunakan di PSPD UNPAD yaitu.
- Perkuliahan
- Tutorial
- Praktikum
- Seminar
- Tugas
- Kerja Lapangan
- Penelitian Akhir (Skripsi/Minor Thesis)
- Junior Clerkship
- Tahap Persiapan Bersama (TPB)
Saat menjalani perkuliahan, UNPAD memiliki standar kelulusan yang cukup tinggi. Mahasiswa Kedokteran UNPAD diharuskan untuk melakukan protap yudisium setiap tahunnya untuk bisa lanjut ke tingkat yang lebih lanjut. Ketentuannya sendiri yaitu sebagai berikut.
- Tahun Pertama
- Memiliki IPK sekurang-kurangnya 2.00
- Tidak terdapat huruf mutu E
- Huruf mutu D tidak melebihi (<) 20% (8 SKS) dari beban studi (39 SKS)
- Institusional TOEFL = 550
- Tahun Kedua
- Tidak ada nilai E
- IPK > 2,0
- Jumlah D < 20% (9 SKS) dari total sks tahun kedua (43 SKS)
- Tahun Ketiga dan Keempat
- Tidak ada nilai E
- IPK > 2,0
- Jumlah D < 20% (tahun 3 maksimal 8 dari 41 SKS; tahun 4 maksimal 4 dari 21 SKS)
- Mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked.)
- Lulus semua program dan departemental, tidak ada nilai D dan E
- IPK > 2,75
Apabila mahasiswa tidak memenuhi kriteria-kriteria di atas, maka diharuskan untuk mengulang hingga bisa dinyatakan lulus Protap Yudisium.
Prospek Kerja Lulusan
Sebelum bisa melakukan pekerjaan profesi dokter, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama, yaitu menjalani program internship selama 12 bulan untuk mendapat Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia. Selain itu, perlu juga untuk memperoleh Surat Izin Praktik (SIP) untuk bisa memulai praktik mandiri.
Lulusan dari Kedokteran UNPAD akan memiliki beberapa kompetensi yaitu.
- Profesionalitas yang luhur
- Mawas diri dan pengembangan diri
- Komunikasi efektif
- Literasi dan pengelolaan teknologi dan informasi
- Literasi sains dan penggunaan landasan ilmiah
- Keterampilan klinis
- Pengelolaan masalah kesehatan
- Literasi keuangan dan asuransi kesehatan
- Kolaborasi dan kerjasama interprofesi
- Keselamatan pasien dan mutu pelayanan
Kompetensi-kompetensi tersebut membuka banyak pintu pekerjaan. Mahasiswa yang sudah lulus dari seluruh rangkaian studi bisa bekerja sebagai.
- Dokter Praktek Layanan Primer yang menyelenggarakan praktek secara pribadi atau di Instansi (Pemerintah atau Swasta) misalnya di Klinik, Puskesmas dan Rumah Sakit
- Tenaga Pendidik (Dosen)
- Tenaga Peneliti
- Bekerja di Industri Farmasi
- Bekerja di bidang manajerial
- Editor buku-buku teks kedokteran/penulis
- Bekerja di LSM Kesehatan nasional dan intenasional
- Asuransi Kesehatan
- Melanjutkan Studi di Program Pendidikan Pascasarjana (Strata 2)
- Melanjutkan Studi di Program Pendidikan Dokter Spesialis (Sp-1)
Jika kamu ingin sukses menjadi mahasiswa kedokteran dan tidak kaget saat menjalankan studi baca Proses Sebelum Diangkat Menjadi Dokter.