STPN, Sekolah Kedinasan untuk Belajar Ilmu Pertanahan
3 mins read

STPN, Sekolah Kedinasan untuk Belajar Ilmu Pertanahan

STPN – Di Indonesia, terdapat satu perguruan tinggi yang memiliki fokus pada bidang agraria dan tata ruang yaitu Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional atau STPN. Perguruan Tinggi Kedinasan ini berada dalam naungan Kemetrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN). Pendirian sekolah kedinasan ini dilakukan untuk menghasilkan lulusan yang unggul dalam bidang ilmu agraria, pertanahan, dan tata ruang.

Dibangunnya STPN

Sejarah STPN

Pendirian Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional atau STPN bermula dari lahirnya Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) tahun 1960. Terdapat 5 misi utama dalam UUPA yang bisa pengejawantahannya bisa lebih cepat apabila terdapat lembaga pendidikan khusus ilmu pertanahan.

Lewat itu kemudian di tahun 1963, dibangunlah Akademi Agraria di Yogyakarta dengan Jurusan Agraria. Hal ini diikuti dengan dibukanya Jurusan Pendaftaran Tanah di Semarang pada tahun 1964. Kedua sekolah tersebut kemudian digabung menjadi Akademi Agraria yang berlokasi di Yogyakarta pada tahun 1983.

Di tahun 1987, nama Akademi Agraria berubah menjadi Akademi Pertanahan Nasional setelah terjadi penghapusan jurusan. Setelah itu, namanya kembali berubah menjadi Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di tahun 1993. Perguruan tinggi tersebut memiliki 2 jurusan yaitu Manajemen Pertanahan dan Perpetaan. Kemudian terjadi penambahan program studi di tahun 1996, yaitu D-I Pengukuran dan Pemetaan Kadasteral.

Visi dan Misi

Visi

Menjadi Perguruan Tinggi Kedinasan yang Unggul dan Terkemuka pada Tahun 2025 dalam Mengemban Visi Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

Misi

  1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di bidang pertanahan yang menuntut pengembangan diri dosen dan mendorong kamandirian mahasiswa dalam memeperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap;
  2. Menyelenggarakan penelitian di bidang pertanahan yang mengarah pada pengembangan dan penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi;
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di bidang pertanahan yang berorientasi pada upaya pemberdayaan masyarakat;
  4. Menyelenggarakan tata asministrasi umum akademik dan kemahasiswaan berstandar nasional.

Program Studi yang Ditawarkan

Diploma IV Pertanahan

Program studi pertama di STPN yaitu D-IV Pertanahan. Taruna yang belajar di program ini akan menempuh pendidikan selama 8 semester atau 4 tahun. Supaya bisa dinyatakan lulus dan mendapat gelar Sarjana Terapan, Taruna memiliki beban studi sebanyak 149 SKS.

Komposisi pembelajaram di program studi ini lebih banyak berada pada praktiknya dengan presentase 43% teori dan 57% praktik. Mata kuliahnya sendiri berbeda tergantung pada konsentrasi yang diambil yaitu Manajemen Pertanahan atau Perpetaan.

Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral

Pada program Diploma I PPK, Taruna akan mendapat pendidikan selama 2 semester atau 1 tahun. Selama waktu itu, peserta didik diharuskan untuk menyelesaikan beban studi sebanyak 43 SKS yang terdiri dari 16 SKS teori (37%) dan 27 SKS praktik (63%). Kemudian, setelah lulus dari program ini maka akan mendapat gelar Ahli Pratama.

Sarana dan Prasarana Penunjang Pendidikan

Guna menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, STPN menyediakan beragam fasilitas yang dapat digunakan oleh Tarunanya, yaitu:

  1. Perpustakaan;
  2. Pusat Komputer;
  3. Pusat Pelatihan Bahasa;
  4. Laboratorium Pengukuran dan Pemetaan, Kartografi, dan Fotogrametri;
  5. Infografis Kronik Agraria;
  6. Laboratorium Desa (Sosial dan Teknis);
  7. Pusat Penjaminan Mutu Internal STPN;
  8. Asrama Taruna Bhumi STPN; serta
  9. Berbagai Unit Kegiatan Taruna.

Prospek Kerja Lulusan STPN

Prospek Kerja Lulusan STPN
  1. Menjadi CPNS atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)/Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) sesuai dengan formasi yang tersedia di Kementrian ATR/BPN, Kementrian/Lembaga lain atau Pemerintah Daerah;
  2. Bekerja pada Kantor PPAT;
  3. Bekerja pada Pengembang Properti;
  4. Bekerja pada atau menirikan Kantor Jasa Surveyor Kadastral Berlisensi (KJSKB);
  5. Bekerja pada atau mendirikan Perusahaan Survei;
  6. Bekerja sebagai Entrepreneur Agraria/Pertanahan dan Tata Ruang.

Itu tadi artikel mengenai STPN, Sekolah Kedinasan untuk Belajar Ilmu Pertanahan.

Baca juga Daftar Sekolah Kedinasan untuk Lulusan Jurusan IPS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *